ARRRGGGGHHHH

ARRRGGGH

Rabu, 04 Mei 2011

SYAITAN DAN SEPAK TERJANGNYA

Syaitan, Sepak Terjangnya dan Kiat Menyelamatkan Diri Dari Tipu Dayanya
Penulis: Ustad Afifi Abdul Wadud (Makalah Studi Islam Intensif 2005 Mushola Teknik UGM)
Syaitan, sampai hari kiamat akan selalu menggoda bani Adam. Bahkan Alloh subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan manusia untuk menjadikannya sebagai musuh. Tulisan berikut (yang aslinya merupakan makalah kegiatan Studi Islam Intensif) akan membahas tentang makar yang diperbuat oleh syaitan dalam menggelincirkan manusia ke dalam jurang kebinasaan. Semoga Alloh melindungi kita dari setiap godaan syaitan…
Pergolakan Sepanjang Zaman Pergolakan antara iblis dan bani Adam terus berlangsung hingga terbitnya matahari dari sebelah barat. Sudah tak terhitung korban yang berjatuhan dan terus akan menunggu giliran siapa saja yang tidak waspada. Dendam kesumat iblis terhadap bani Adam membuat dia terus memasang ranjau-ranjau penjerat, seakan tak akan melepaskan buruannya. Itulah yang menjadi sumpah serapahnya, Alloh berfirman: “Iblis berkata,’Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”(QS. Al Hijr: 39)
Syubhat dan Syahwat, Ranjau yang Paling Berbahaya Syubhat dan syahwat senjata bermata dua yang telah membinasakan komunitas bani Adam. Dan inilah yang telah dibenarkan Alloh subhanahu wa ta’ala “Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman” (QS. Saba’: 20)
Dengan syubhat, iblis akan merusak pikiran manusia sehingga kabur dalam memandang kebenaran. Dengan syahwat, iblis akan merusak hati manusia, sehingga sulit mewujudkan amal saleh yang penuh dengan keikhlasan. Keduanya bertemu dalam satu titik kesamaan yaitu mengekor dan mengagungkan hawa nafsu.
Alloh berfirman: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberikannya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat) . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran” (QS. Al Jaatsiyah: 23)
Korban pertama adalah Adam ‘alaihi salam, dengan jeratan syubhat yang bernuansa syahwat, “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, ‘Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan pernah binasa ?” (Thahaa: 120)
Dan akan terus membidik sasaran-sasaran berikutnya dari bani Adam. Coba perhatikan hadits di bawah ini, betapa berbahayanya hawa nafsu bila telah menjalar di hati manusia.
“Dan akan muncul di tengah-tengah umat ini beberapa kaum yang hawa nafsu meresap di tubuh mereka sebagaimana virus rabies menjalar di tubuh penderitanya. Tidak tersisa urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya” (HR. Abu Dawud, Ahmad, Ad Darimi, Al Haakim dan disahihkan oleh Al Albani)
Hadits ini merupakan penggalan hadits Iftiroq (perpecahan umat) yang sangat populer, hal ini menunjukkan bahwa sangat erat sekali kaitan antara perpecahan umat dengan mengekor hawa nafsu. Dan bila hawa nafsu telah menyetirnya, keadaannya akan persis dengan orang yang terkena rabies/penyakit anjing gila. Nah perhatikan di sini!! Betapa miripnya hawa nafsu dan rabies. Hawa nafsu mematikan jiwa dan fitroh, rabies membinasakan jasad menuju kematian.
Sebab Munculnya Syubhat Akar munculnya syubhat adalah perdebatan dan perbantahan. Melalui perdebatan dan perbantahanlah dilontarkannya berbagai syubhat. Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah datang hidayah kepadanya kecuali dengan jatuhnya mereka dalam perdebatan, lalu beliau membaca ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu kecuali dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar”.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Quraisy ketika dibacakan, “Sesungguhnya kamu dan sesembahan–sesembahan yang kamu sembah selain Alloh adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya” (QS. Al Anbiyaa’ : 98)
Maka orang kafir Quraisy membantah, bagaimana dengan sesembahan orang-orang Nasrani. Maka benarlah perkataan Al Imam Al Barbahari dalam Syarhus Sunnah-nya: “Dan ketahuilah bahwasanya tidak ada kezindiqan dan kekufuran, keraguan, bid’ah dan kesesatan dan kebingungan dalam hal agama kecuali berasal dari ilmu kalam, ahli kalam, tukang debat, tukang bantah, tukang protes serta kagum terhadap diri sendiri.”
Jelaslah dari perkataan beliau, bahwa bid’ah dan zindiq menyebabkan kekufuran, kesesatan, keraguan, serta kebingungan dalam agama. Dan ini ada pada ahlul kalam, tukang debat, protes dan bantah yang sering menelurkan pemikiran yang kontradiktif dengan agama, yang terkadang membuat terkecohnya orang awam, yang sebenarnya itulah syubhat.
Cara yang Sering Ditempuh ahlul ahwaa’: Mempertentangkan Al Quran dengan hadits Nabi
Rasul bersabda, “Jangan sampai aku mendapati salah seorang di antara kamu, yang sedang bertelekan pada sofanya, ketika datang kepadanya salah satu perkara dariku (hadits) dia katakan, ‘Saya tidak mendapatkannya ada dalam Kitabullah’ …” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ketika Sa’id bin Zubair membawakan hadits lalu ada orang yang menyeletuk, “Sesungguhnya Alloh berfirman dalam kitab-Nya begini dan begini”. Maka kata beliau, “Aku lihat kamu mempertentangkan hadits dengan Al Quran, sedangkan Rasululloh lebih tahu tentang Kitabulloh” Mempertentangkan satu ayat dengan ayat yang lain Dari Abdulloh bin ‘Umar rodhiallohu ‘anhu beliau berkata, “Rosululloh mendengar suatu kaum sedang berbantahan tentang Al Quran. Maka beliau bersabda, “Bahwa umat sebelum kamu binasa karena ini; mengadu kitab Alloh satu dengan yang lain, padahal kitab Alloh itu saling membenarkan satu dengan yang lain, maka jangan kamu dustakan yang satu dengan yang lain, jika kamu tahu tentangnya maka katakanlah, bila tidak tahu serahkan pada yang tahu perkaranya” Bermain dengan ayat mutasyabih, yaitu ayat yang bisa memiliki makna ganda bisa ditarik ulur, hanya akan jelas bila dikembalikan pada ayat yang muhkam. ‘Aisyah mengatakan, “Rosululloh membaca ayat ini: “Dia lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihaat. Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat mutasyabihaat untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya kecuali Alloh” (QS. Ali Imran: 7).
Ketika membaca ayat ini beliau bersabda, “Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihaat mereka itulah yang Alloh maksud, maka hati-hatilah terhadap mereka.”
‘Umar mengatakan, “Akan muncul kaum yang mendebat kamu dengan ayat-ayat mutasyabih maka gempurlah mereka dengan As Sunnah karena Ashabus Sunnah lebih tahu tentang Kitabulloh”. Lihat kisah Subaigh yang dihajr/diboikot oleh Umar akibat mempertanyakan ayat mutasyabih.
Perhatikanlah:
  • Sesatnya mereka yang menolak seluruh sifat Alloh karena ayat Laisa kamitslihi syai’un
  • Berdalil dengan ayat atau hadits sembarangan untuk menguatkan hawa nafsunya
  • Berdalil dengan hadits dha’if maupun maudhu’ (palsu)
  • Mereka yang sangat mengagungkan akal/mendahulukan akal
  • Berlindung di balik kesalahan ulama’
  • Berpegang dengan makna bahasa semata
Inilah pintu-pintu syaitan yang telah mengantarkan lahirnya banyak syubhat.
Tenggelam Dalam Syahwat, Pelajaran Umat Terdahulu Alloh ta’ala berfirman, “Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang sebelum mereka (yaitu) kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, penduduk negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rosul-rosul dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata; maka Alloh tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” (At Taubah: 70)
Alloh ta’ala berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Alloh lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Ali Imran: 14)
Nabi bersabda, “Dua perkara yang senantiasa membuat hati orang yang sudah tua tetap merasa muda : cinta dunia dan panjang angan-angan.”
Ini semua asalnya adalah pemberian Alloh sebagai karunia dan nikmat-Nya tatkala salah menempatkannya, karena untuk hawa nafsu penuh syahwat berubahlah menjadi petaka dan itulah yang diinginkan oleh syaitan.
Dua Pintu Penyelamat Itulah secara global perangkap syaitan dalam menjerat mangsanya, kebodohan dan ketiadaan takwa adalah pintu utama yang mengantarkan seseorang tenggelam dalam syubhat dan syahwat. Al Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Ketahuilah bahwa pintu terbesar masuknya iblis pada manusia adalah melalui kebodohan. Iblis masuk dan menjerat orang-orang bodoh dengan aman. Adapun orang yang berilmu tidaklah iblis bisa masuk padanya kecuali dengan cara halus dan sembunyi-sembunyi. Alangkah seringnya iblis menjerat ahli ibadah dengan sedikitnya ilmu mereka, mayoritas mereka sibuk dengan ibadah dan lalai terhadap ilmu” (Talbis iblis).
Dengan demikian penyelamat dari kebinasaan ini ada dua perkara :
  1. Ilmu, yang dengannya kegelapan kebodohan akan menjadi sirna
  2. Takwalloh (rasa takutnya kepada Alloh), dengannya akan bisa meredam gejolak syahwat
Inilah yang diisyaratkan oleh ayat dan hadits berikut: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmulah yang takut kepada Alloh” (QS. Faathir: 29).
Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia dan seisinya itu terlaknat kecuali dzikrullah dan mendekatkan diri kepada-Nya, orang ‘aalim serta orang yang belajar”.
Inilah dua pintu utama yang bisa mengantarkan hamba menuju keselamatan.
***

JADILAH SEPERTI " LEBAH "

JADILAH SEPERTI "   LEBAH   "
Oleh: Tim dakwatuna.com
Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)
Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”
Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.
Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69)
Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini:
Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih.
Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman: “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu- belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang- orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)
Karenanya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab, segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits (kebusukan).
Mengeluarkan yang bersih.
Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan: liurnya!
Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”(Al-Hajj: 77)
Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.
Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.
Tidak pernah merusak
Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat. Dia melakukan perbaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.
Bekerja keras
Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras?
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)
Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam upaya penegakkan keadilan.
Bekerja secara jama’i dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)
Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.
Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl.
Allahu a’lam.

RESEP KUE KERING....................

Resep kue kering semporong


Bahan A:
4 btr telur
150 gr gula pasir
1 sdt cake emulsifier








Bahan B:

150 gr tepung terigu
2 sdm tepung sagu
1 sdt baking powder
1 sdm susu bubuk

Bahan C:

100 gr margarine, leleh

Cara Membuat:

1. Kocok bahan A hingga mengembang dan kental, masukkan bahan B aduk rata, lalu tuangi bahan C, aduk balik hingga rata.
2. Panaskan cetakan Egg Roll (lipat segita or gulung ), tuang 1 sdm adonan dibagian tengah, segera tutup cetakan dan biarkan lk. 5 menit hingga adonan matang.
3. Buka cetakan, lalu gulung cake dengan bantuan sumpit. Angkat biarkan dingin, lepaskan dari sumpit. Lakukan hingga adonan habis.
4. Kemas dalam toples rapat.

Minggu, 01 Mei 2011

MANFAATKAN YANG ADA DISEKITARMU

KULIT CERAH DENGAN STARWBERRY DAN TOMAT

KULIT WAJAH YANG CANTIK DAN BERSINAR ADALAH DAMBAAN SEMUA ORANG, BANYAK ORANG YANG KELUAR MASUK SALON DENGAN BIAYA YANG TIDAK SEDIKIT UNTUK MENDAPATKAN KULIT WAJAH YANG CANTIK. TETAPI TIDAK SEMUA ORANG MEMPUNYAI WAKTU DAN UANG UNTUK KE SALON. BERIKUT CARA ALAMI UTNUK MEMPERCANTIK KULIT WAAH DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAMIBUATAN SENDIRI :


STRAWBERRY

BUAH STRAWBERRY JUGA BERMANFAAT UNTUK MENCERhkN KULIT SECARA ALAMI, KANDUNGAN VITAMIN E-NYA YANG SANGAT TINGGI BERMANFAAT UNTUK MENCERAHKAN KULIT, SEMENTARA ANTI OKSIDANNYA BISA MENCEGAH PROSES OKSIDASI YANG BISA MENYEHATKAN KULIT. DIPADUKAN DENGAN SUSU YANG KAYA AKAN MINERAL, MENYEMPURNAKAN TEKSTUR KULIT SEHINGGA KULIT MENADI LEBIH SEHAT.
CARA MERAMUNYA : AMBIL LIMA BUTIR STRAWBERRY UKURAN KECIL, PARUT ATAU HANCURKAN HINGGA BERBENTUK BUTIRAN KECIL, TUANG SUSU SEGAR SECUKUPNYA. OLESKAN KE WAAH, LEHER DAN SELURUH TUBUH, BIARKAN 15 MENIT DAN BILAS DENGAN AIR BERSIH. LAKUKAN 2 X SEMINGGU SAMPAI KULIT TERLIHAT LEBIH CERAH.


TOMAT

MENCERAHKAN SEKALIGUS MENYEHATKAN KULIT BISA JUGA MENGGUNAKAN TOMAT. DICAMPUR DENGAN OATMILK DAN RIM SUSU, RAMUAN INI MEMBUAT KULIT TIDAK HANYA PUTIH, JUGA SEHAT. TOMAT MENGANDUNG VITAMIN C YANG BERMANFAAT UNTUK MENGANGKAT SEL KULIT MATI, SELAIN ITU JUGA KAYA ANTI OKSIDAN YANG MENCEGAH PROSES OKSIDASI SEHINGGA KULIT MENJADI LEBIH SEHAT. SEMENTARA OATMEAL DAN SUSU YANG KAYA MINERAL AKAN MEMPERBAIKI TEKSTUR KULIT DAN MENGURANGI NODA HITAM.
CARA MEMBUATNYA : AMBIL SATU BUAH TOMAT SEGAR DAN MATANG, HANCURKAN. TAMBAHKAN OATMEAL DAN SUSU SECUKUPNYA, ADUK HINGGA TERCAMPUR RATA. OLESKAN KE WAJAH, LEHER DAN SELURUH TUBUH YANG INGIN DIPUTIHKAN. TUNGGU KURANG LEBIH 20 MENIT ATAU MENGERING. BILAS DENGAN AIR DINGIN. LAKUKAN SEMINGGU SEKALI SAMPAI KULIT LEBIH CERAH : ( METEOR 29 APRIL 2011)


LIDAH BUAYA

LIDAH BUAYA BERGUNA UNTUK MENGOBATI PENYAKIT SEPERTI BISUL, KULIT MEMAR, PECAH-PECAH, LECET, RAMBUT RONTOK, WASIR DAN RADANG TENGGOROKAN. JUGA MENGOBATI MAAG, TUKAK LAMBUNG, REMATIK, DIABETES, KANKER, HEPATITIS, STRES, KECANDUAN .
TAPI LIDAK BUAYA TIDAK BAIK BAGI IBU-IBU DIMASA KEHAMILAN, MENSTRUASI ,MINUM PIL KB DAN MENYUSUI, SEBAIKNYA DIHINDARI KARENA DAPAT MENGAKIBATKAN DEPLESI ELEKTROLIT. 
KANDUNGAN LIDAH BUAYA ADALAH MENGANDUNG NUTRISI YANG DIBUTUHKAN OLEH MANUSIA, MENGANDUNG VITAMIN A, B1, B2, B12, CE, DAN E.
MENGANDUNG ENZIM AMILASE, CATALASE, CARBEXYPEPTIDASE, DLL.

INDAHNYA SEDEKAH

Indahnya Sedekah Doa


Sedih rasanya mendengar kabar dua teman SMA (berarti umurnya +/- sebaya saya) terkulai menderita stroke. Padahal belum sebulan seorang teman SMA lainnya berpulang juga karena sakit yang masih ada hubungannya dengan stroke…
Puji Tuhan wal-hamdulillah… Bukan karena sakit itu, melainkan saya masih punya kesadaran untuk menambah daftar doa tulus kepada Tuhan. Begitu saya berharap orang lain melakukan hal yang sama bagi sesama… “Indahnya sedekah doa”, ketika tangan tak mampu meraih…

----------------------------------------------------------------------------------------------------------


ALLAH SWT. dalam surah Al Lail ayat 4-7, telah memberikan resep teramat ampuh bagi siapa saja yang menginginkan hidup serba mudah dan bahagia sejak di dunia sampai di akhirat kelak. Intinya, istiqamah bersedekah dan bertaqwa.

Rasul SAW. menerangkan, jika seseorang ingin betul dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, dan ditolong semua permasalahannya, maka dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita dan lebih bermasalah. Dalam sebuah hadis riwayat Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW. pernah bertanya kepada sejumlah sahabatnya : " Apakah kalian menginginkan kepuasan dan kesuksesan bathin serta terpenuhi kebutuhan hidup kalian ? ". Lalu beliau SAW. bersabda : " Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berikanlah makanan yang sama dengan makanan yang engkau makan PASTI kalian akan mendapatkan kesuksesan bathin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup kalian."

Abu Hurairah RA.meriwayatkan, bahwa Nabi SAW. bersabda: "Orang yang pemurah (penderma) itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Adapun orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dekat dengan neraka."

Saking penting dan mulianya bersedekah itu, maka terhadap sahabat termiskin sekalipun, seperti Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW tetap menganjurkannya. Karena gencarnya Baginda SAW membujuk Abu Dzar untuk istiqamah bersedekah, ia menjadi "penasaran" dan memberanikan diri untuk bertanya : "Ya Nabi Allah ! Engkau menyuruh kami bersedekah. Apa hakekat sedekah itu ?". Nabi Mulia SAW ini menjawab : "Sedekah itu sesuatu yang ajaib". Kalimat itu diulangi beliau tiga kali berturut-turut menandakan utamanya.

Kepada Ali bin Abi Thalib KW, menantunya, Rasulullah SAW. berwasiat : "Wahai Ali !.Keluarkanlah infak hartamu dan berilah kelapangan terhadap familimu dan janganlah khawatir terhadap Allah SWT yang memiliki ‘ Arsy bahwa DIA akan menyediakan karunia-Nya terhadapmu." Dan dalam satu hadis Qudsi Allah SWT. berfirman : " Wahai manusia !. Kekayaan-Ku tidak akan pernah habis selamanya. Semakin banyak engkau berinfak, sebanyak itu pula aku memberi rezeki padamu. Seberapa pula tingkat kekikiranmu sekedar itu pula Aku menahan rezekimu padamu." Sejak itu pula Ali bin Abi Thalib KW walaupun hidupnya tergolong miskin, setiap hari berupaya untuk bersedekah, kendatipun harus bekerja sebagai " pekerja " kasar, misalnya mengambil upah mengangkut air minum. Menurut Ibnu Abbas RA. dalam Tafsir Al Qurthuby, bahwa turunnya ayat 274 surah Al Baqarah itu, adalah karena memuji sikap Ali. Ia memiliki uang hanya 4 dirham. Ia menginfakkan 1 dirham di waktu malam dan 1 dirham di waktu siang, 1 dirham ia infakkan dengan cara sembunyi dan 1 dirham lagi, ia infakkan dengan cara terang-terangan. Ia tidak pernah merasa khawatir menghadapi hari esok, karena ia tahu Allah SWT menjamin rezeki hamba-Nya. Ia mendahulukan perniagaan dengan Allah, sebab ia yakin terhadap janji-Nya yang akan menggantinya dengan basalan yang terbaik.( QS. (2) : 261).

Uwais Al Qarni, termasuk generasi tabi’in. Rasul SAW menyebutnya sebagai sebaik-baik sahabat dari kaum tabi’in. Apa keistimewaan Uwais, sehingga walaupun tidak sempat bertemu Rasulullah SAW. tapi Baginda SAW. memujinya ?. Pertama, Uwais amat berbakti kepada ibunya. Dialah yang mengurungkan niat berangkat haji dan hasrat mengunjungi Rasulullah SAW, lantaran ibunya tidak ingin ditinggalkan sendirian olehnya. Kedua, walaupun hidupnya teramat miskin, tapi paling dermawan. Uwais bekerja sebagai pengembala dengan gaji 4 dirham. " Aku ini adalah pengembala yang digaji 4 dirham dan semuanya tidak masuk ke perutku.", ujarnya ketika pada suatu waktu ditanya oleh Umar bin Khattab RA dan Ali KW. Dalam sejarah kehidupan Uwais juga tercatat, dia biasa makan makanan yang diambil dari tempat sampah, setelah dibersihkan, lalu di bagi dua. Sebagian ia makan dan sebagian lagi ia sedekahkan..Setelah itu Uwais berdoa : "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu jika masih ada hamba-Mu yang kelaparan."

Ali Ath Thontowi, ulama terkenal dari Universitas Al Azhar Qairo berpesan : "Bila Anda membahagiakan Saudara Anda dengan pemberian, maka Allah akan membahagiakan Anda dengan pemberian-Nya yang tak terduga. Dan tak pernah Anda nantikan. Yang jelas pahala akhirat adalah lebih besar. Oleh karena itu pilihlah pakaianmu yang sekiranya lebih dan mainan serta permen anakmu dan lain-lain yang tak lagi dibutuhkan. Kirimkanlah kepada anak-anak tetanggamu yang fakir. Upayakanlah Anda bisa membuat mereka hidup senang sehari saja dalam setahun, sebagaimana Anda menikmatinya setiap hari sepanjang masa."

Diantaran keistimewaan sedekah dan infak berdasar Quran dan Hadis :
1.Melepaskan diri dari sifat perbudakan.
Rasul SAW. bersabda : " Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana.".
2 Merupakan obat dalam diri kita.
Rasul SAW.bersabda : " Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."
3. Merupakan benteng buat diri kita.
Rasul SAW. bersabda : " Bentengilah harta bendamu dengan sedekah.".
4. Merupakan pemadam kemurkaan-Nya.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah".
5. Menambah keakraban dalam persaudaraan.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah adalah hadiah. Maka berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih-sayanglah kalian dengan saling memberi hadiah".
6.Menanamkan rasa belas kasih dalam hati.
Rasul SAW. bersabda : " Barang siapa mendapat kesedihan di dalam hati, maka berikanlah sedekah."
7.Dapat menambah umur.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."

DISPLAY TOKO KUE KERING






RESEP KUE KERING....................

SAMBIL MENUNGGU BUKA USAHA BARU BACA-BACA MAJALAH CARI RESEP DAN PRAKTEK.. DI WAKTU YANG SENGGANG  OKE............

PUTRI SALJU



Bahan:
175 gram margarin
3 kuning telur
100 gram keju edam parut
1/4 sendok teh garam
175 gram tepung terigu, ayak
30 gram tepung maizena

Untuk taburan
350 gram gula bubuk

Cara membuat Kue Putri Salju adalah sebagai berikut

1. Siapkan loyang pipih, olesi dengan margarin, sisihkan
2. Kocok margarin hingga mengembang, masukkan telur dan terus kocok hingga mengembang
3. Masukkan tepung terigu, maizena, aduk rata, tambahkan keju edam dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk
4. Ambil satu sendok teh adonan. bentuk bola, taruh di atas loyang, beri jarak
5. Panggang dalam oven dengan temperatur 160 derajat celcius selama 15 menit hingga matang
6. Dinginkan, taburi dan lumuri dengan gula bubuk, hingga seluruh bagian kue tertutup gula, simpan dalam stoples kedap udara.

Untuk 400 gram



NASTAR




























bahan :
tepung terigu 250 gram
tepung maizena 25 gram
susu bubuk 1 sendok makan
mentega 175 gram
gula halus 50 gram
telur 4 butir, 3 untuk adonan, dan 1 untuk olesan
cengkeh 50 gram, untuk hiasan

Bahan selai nanas:
nanas 1/2 buah, parut
gula pasir 100 gram
garam 1/2 sendok teh

cara membuat kue kering nastar selai nanas adalah sebagai berikut
1. Selai nanas = rebus nanas parut, gula pasir, kayu manis, dan garam hingga agak mengering, aduk hingga berbentuk selai.
2. Nastar = campur tepung terigu, tepung maizena, dan susu bubuk lalu ayak. kocok mentega, gula halus, dan kuning telur hingga lembut
3. Campurkan semua adonan, aduk rata menggunakan spatula hingga adonan bisa dibentuk.
4. Ambil adonan, bentuk bulatan yang diisi selai nanas. hiasi atasnya dengan cengkeh lalu olesi dengan kuning telur
5. Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi margarin secukupnya, panggang selama 25 menit.

makanan ini cukup untuk 33 buah.





LIDAH KUCING



Bahan 
250 gram margarin
150 gram gula halus
1/2 sendok teh vanili bubuk
250 gram tepung terigu
5 putih telur kocok hingga kaku
makanan ini cukup untuk 21 buah.

Cara membuatnya:
1. Panaskah oven dengan temperatur 160 derajat celcius dan loyang pipih atau loyang khusus lidah kucing, olesi dengan margarin, sisihkan
2. KOcok margarin bersama gula halus hingga lembut, masukkan vanili bubuk dan tepung terigu, aduk rata.
3. Campur adonan dengan putih telur yang telah dikocok kaku, aduk rata.
4. MAsukkan adonan ke dalam plastik segi tiga, potong ujungnya sedikit dan semprotkan kue ke loyang, panggang selama 15 menit hingga kecokelatan dan matang, angkat.
5. Dinginkan dan simpan dalam stoples kedap udara.


SEMENTARA INI DULU YACH.....